Ketika laut sepi mencengkam, kerinduan pun mula bertandang di pinggir hatiku. Julur julur resah kian nyata disebalik rintik-rintik gerimis syahdu.Ah…saat yang terindah hanya seketika, resah mula menerpa di jiwa.Nostalgia dulu telah ku pahat menjadi ukiran indah untukku imbas di sudut rindu mula bertamu.Dan detik itu telah pun menjelma walaupun tanpa diundang,namun sukar bagiku untuk melupakannya.
Memang tidak dinafikan detik indah bersamamu begitu istimewa bagiku.Terima kasih ku ucapkan padamu wahai aduhai sayangku.Mimpi demi mmpi hadir bagai semalam masih lagi berterusan.Walaupun jarak waktu kian meninggalkkan aku. Langkah demi langkah aku hayunkan kaki ini,memburu pasti di hujung hari.
Hari hari yang berlalu ku sulam kembali menjadi memori sebagai penawar hati dikala sepi.Bukan niat aku menggapai hari yang telah pergi,namun hati ini sukar menghalau memori yang silih berganti.Datang dan pergi memang lumrah duniawi.Lantas,terpaku aku di jendela sepi mencanai satu ayunan hati yang sukar dimengertikan.
Kekadang aku tanya pada hati mengapa semua itu terjadi. Saat indah yang kulalui semakin menusuk dihati.Amat sukar untukku melupakan semua itu.Namun aku cuba mengerti,semoga dugaan onak dan duri bisa kutempuhi dengan ketabahan bersalut di hati.
Semalam adalah secalit memori,hari ini segenggam tragedi dan esok adalah secangkir misteri yang telah pun tercatat sejak azali.Lantas titik titik resah semakin reda dan cebisan gelisah kian reda.Kini tinggallah aku dibirai waktu,membilang hari hari yang silih berganti,menyulam kasih padamu yang satu dan pengabdian ini adalah abadi lantaran fitrah hidup ini telah pun sebati termaktub dalam diri.
Kekadang pernahku mengharapkan fantasi menjadi realiti.Inginku petik bintang di langit,inginku gapai bulan mengambang.Namun….fantasi tak mungkin berubah lagi.Aku bisa merancang dan mengharapkan, namun aku tidak pernah mampu untuk menentukannya.Sepi,mengajar aku sebuah kerinduan di saat penantian mengundang resah.
Hidup tidak selamanaya indah lantaran terindah hanya sementara,disapa waktu menghilang jua.Ku tahu hidup ini penuh cubaan,lantaran ia satu perjuangan. Perjuangan yang harus diiringi dengan ketabahan dan kesabaran,bukan sekadar harapan memohon simpati dari NYA kerana tidak mampu merawati sendu terguris sembilu,tidak mampu menahan sekeping hati tertusuk duri.
Ku fahami hidup ini…..bagiku begitu bererti andai impian suci,teguh terpahat dinurani.Manik manik jernih yang pernah mengalir di pipi disaat diri teruji menjadi saksi hidup ini bukanlan suatu misteri,namun ia adalah realiti.Mentari esok akan bersinar lagi,biarpun tidak secermerlang hari ini,namun sinarannya sudah memadai untuk menerangi hidup ini yang belum pasti.Dan kepastian ini tidak akan tergugat lagi.Kini aku pasrah dengan segalanya…..
No comments:
Post a Comment